Selasa, 15 April 2014

Mama anti nyamuk


Siang ini aku dan Rayhan bermain-main di kamar. Cuaca sangat panas diluar. Rayhan merebahkan kepalanya dipangkuan ku sambil bercerita sendiri dengan bahasa nya yang tidak dapat kumengerti. Kebiasaan Rayhan bercerita sendiri sudah cukup lama ku amati, walau diam-diam ku coba mengikuti jalan ceritanya, namun bahasa yang dikeluarkan selalu sulit untuk kutangkap dan dipahami. Untuk mencegah nya terus ngalur ngidul dengan fikirannya, aku mencoba mengajak nya bercerita dan mendalami apa yang difikirkannya tentang aku dan orang sekitarnya.

“Rayhan sayang nggak sama mama?”
“Sayang ma..”
“Kalau mama mati, Rayhan mau nggak punya mama baru..”
“Tidak boleh ma, mama tidak boleh mati. Rayhan tidak mau mama baru. Mama ini aja”
“Kenapa Rayhan? Mama baru mungkin lebih baik dari mama”
“Tapi ma, Rayhan mau sama mama saja,  ada 10 ma” Rayhan mengembangkan kedua tanganya sambil menunjukkan 10 jarinya, menandakan bahwa dia sudah mempersiapkan 10 hal yang akan dibicarakannya.

“Satu..!”, Rayhan mulai menjelaskan dengan menggunakan jari jempolnya “Mama bisa mandikan Rayhan”,
“Dua,  Mama peluk rayhan kalau bobok”,
“Tiga, Mama hebat pukul nyamuk”,
“Empat, mama guru rayhan”,
“Lima, mama pukul Apis  kalau ganggu rayhan makan”,
“Enam,  mama masak ikan, ayam enak buat rayhan”,
“Tujuh, mama matikan TV Rayhan”,
“Delapan,  hmmmm… Rayhan tidak tau…..”


Kayaknya dia udah kehabisan ide nih, ketujuh alasan itu saja sudah membuatku kagum atas jawabannya.  Tidak menyangka bahwa Rayhan punya pandangan yang berbeda tentang arti pentingnya seorang mama.  Pada dasarnya ada Tiga hal peranan mama bagi Rayhan;  membantunya atas ketidakmampuannya, sebaga pelindung dan juga sebagai penegak disiplin.

Tindakan disiplin yang kuterapkan seperti mematikan TV nya dan melarangnya main laptop/game terlalu lama, adalah bagian yang ditangkap Rayhan merupakan hal positif dari mama. Artinya dia sudah mulai memahami larangan-larangan tersebut tidak lah menjadi hal yang menyakitkan, melainkan suatu kebaikan baginya.

Hal lain, Rayhan juga melihat mama nya sebagai pelindungnya. Seperti menghalau nyamuk dan mengusir kucing kesayangannya (apis) yang hendak mencuri makanan di atas piring Rayhan. Nyamuk kecil-kecil yang ada dirumah, sangat menjengkelkan ku.  Mereka terus menyerang Rayhan, dan dia tidak pernah menyadari serangan tersebut, akhinya timbul bentol-bentol di area yang diserang nyamuk. Rayhan terus menggaruk dan sering kali mengakibatkan luka dan mengoreng. Makanya aku sangat mengawasi nyamuk yang muncul sekitar Rayhan. Berbagai cara kulakukan untuk melenyapkan nyawa mereka, salah satunya dengan mengayunkan raket listrik, trik…trik.. aroma daging terpanggang seketika menyeruak, ketika nyamuk terkulai mati dengan perut pecah terperangkap di raket listrik, “yah sorry lah Muk…. May Rest in peace, habis kamu nakal sih…”

Apis, kucing peliharaan Rayhan, walaupun dikatakan nya sangat manis dan baik, namun kalau sudah melihat Rayhan makan menjadi sangat liar. Berbagai cara digunakannya untuk mencuri lauk yang terkulai di piring Rayhan. Kalau lauk itu berhasil dimakannya, Rayhan langsung berhenti makan. Makanya aku selalu menemani Rayhan ketika makan dan siap menjitak kepala Apis, begitu dia bersiap-siap mencuri ikan Rayhan.

Selebihnya, menjadi auto critic bagiku dalam menemani anak ku, karena rasa ketergantungan Rayhan sangat tinggi. Mulai dari membantu mandi, menemani tidur, membantunya di kelas belajar. Usianya sudah hampir 7 tahun. Aku harus mulai mengendorkan bantuan tersebut. Memang Rayhan masih di temani mandi, karena dia sangat  aktif dikamar mandi, aku selalu khawatir dia akan terpeleset di lantai kamar mandi yang licin dengan sabun.  Sementara, jika tidur, dia selalu minta dipeluk baru bisa tidur. Aku bahkan tidak  diberi izin untuk memeluk kakak nya. Dia menginginkan semua perhatian dicurahkan hanya kepadanya. Aku harus perlahan-lahan membiasakan untuk mengendorkan perhatian ini. Bukan karena tidak sayang, namun dia berhak punya hidup mandiri tanpa bantuan mama.

Jika suatu hari nanti, jika mama jauh pergi ke lapangan untuk waktu lama. Dia pasti sangat gamang menjalankan hidup tanpa mama. Apalagi jika mama Rayhan dipanggil oleh yang kuasa. Entah lah….

Tidak ada komentar: