“Maaa, cepat pulang ma..!!”,
Suara Rayhan sudah kedengaran
setengah berteriak meminta ku cepat pulang di seberang telp sana.
“Ean kangen sama Mama.., Ean mau bobok sama Mama…!!”
“Jemput Ean tempat nenek, Ma”
Rayhan terus mengulang kata-katanya tanpa memberikan
kesempatan bagiku untuk berbicara. Yah wajar saja, mungkin kangen nya sudah
sampai ke ubun-ubun, karena setiap di telp aku selalu berjanji akan segera
pulang. Kini telah kuhabiskan hampir satu minggu waktu ku di kota Padang.
“Iya sayang…, mama nanti cepat pulang”. Akhirnya aku ada
kesempatan berbicara
“Sekarang Ma…..!!” Suara Rayhan masih meninggi disebrang
sana
“Iya, tapi kan udah malam. Pesawat nya sudah bobok”. Aku
mencoba mencari alasan untuk bisa menunda kepulangan ku
“Mama naik mobil aja …!”
“Sama mobilnya juga bobok”, pujuk ku
“Mama lari aja…!!”
Ups, aku hampir kelepasan tertawa, kalau aku tertawa Rayhan
pasti akan menangis dan menganggap aku mempermainkannya.