My boy



Menjadi seorang ibu adalah impian setiap perempuan. Tentu saja memiliki putri dan putra hal yang blisfuldalam hidupku. Anak tidak hanya anungrah namun juga ujian. Rayhan dilahirkan dengan fisik normal namun punya gangguan bicara dan konsentrasi. Usianya yang memasuki 6 tahun, belum mampu berbicara dengan lancar dan jelas. Bagi orang yang baru kenal Rayhan, tentu saja tidak mengerti apa yang diucapkanya. 

Selain mengalami gangguan bicara, Rayhan juga mengalami masalah  konsentrasi sehingga terkesan agak sedikit hiper aktive. Menurut Terapist gangguan konsentrasi dan hiper aktif adalah satu paket. Rayhan tidak mampu mengerjakan sesuatu dengan khusuk, detail dan sabar. Dia cendrung bergerak aktif,  seperti  meloncat, berlari dan memanjat. Menurut dokter, anak tipe ini agak sedikit kebal dengan rasa sakit. Walau telah berapa kali jatuh, luka, berdarah bahkan benjol tidak pernah menghentikan aktifitas bergeraknya. 

Pada suatu ketika kudengar suara "DUP..!!" sangat keras di ruang tamu terdengar dari dapur dimana aku sedang memasak. Kudapati Rayhan jatuh terlentang dan memegangi kepalanya. "Rayhan...!!" pekikku. Ternyata dia terjatuh dari kursi karna duduk berlawan arah dengan senderen kursi. Rayhan menangis keras, ku usap kepalanya yang benjol dan memerah. Tak kuasa kumelihat lebam merah dikepala dia,  akupun turut  menangis keras. "Kenapa Rayhan dak hati-hati nak?!? Rayhan dak sayang mama ya...",  "huu..hu..hu.."Tangis Rayhan semakin pecah melihat ku panik dan menangis "Dak apa-apa, Rayhan sembuh.." jawabnya sambil mengusap air mataku. Selama ini Rayhan tidak mau melihat ku menangis. Walau bagaimanapun juga, dia lebih baik menahan sakitnya dari pada melihat mamanya menangis .  

Saat ini, tetap kupaksakan Rayhan bersekolah di TK  formal biasa. Walaupun,  sering kali ada nada  penolakan dari kepala sekolahnya, aku tidak perduli.  Aku yakin bahwa dengan berinteraksi dengan anak-anak sebayanya yang normal akan melatih dia untuk banyak bicara. Selain itu, terapi 3 kali seminggu di pusat Autist Terapi di Sekolah luar biasa tetap ku jalankan. Aku sangat berharap anak ku bisa sembuh seperti anak lainnya. Di berbagai kesempatanan,  ku upayakan untuk melatihnhya berbicara dan tak lupa kupanjatkan doa di setiap sholatku. 


My son



Rayhan and mama
____________________________________________________________________________________________

Tidak ada komentar: