Malam ini seperti
biasa aku menemani Rayhan mengerjakan PR. Sudah menjadi tugas ku setiap malam
mendampinginya mengerjakan tugas sekolah dan papa Rayhan mendampingi di
sekolah. Pekerjaan rumah Rayhan kali ini adalah menyalin bacaan dengan tema
makhluk hidup. Tidak seperti biasa, yang disalin menggunakan huruf cetak, PR
ini harus disalin dengan tulisan tegak bersambung atau dikenal dengan halus
kasar.
Rayhan sudah
mulai malas-malasan ketika kupanggil duduk di meja belajar. “Susah Ma, tulis
sambung-sambung”.. begitu alasannya. Aku mencoba membujuknya dengan mengatakan
“Tidak susah kok, tinggal disambung-sambung aja, nanti tangan nya mama bantuin
pegang ya..”
Dengan masih
bersungut-sungut Rayhan menghampiriku dan membuka buku cetak. “Sulit ma..,
Rayhan tidak bisa”
“Come on Rayhan, ini gampang, Rayhan hebat..anak pintar… !”
Perlahan-lahan tangan
nya ku pegang, dan mulai mengikuti alur gerakan tegak bersambung, Rayhan mulai
menangis ketika tangan ku mulai kulepas perlahan. “Tidak bisa Ma,…”
Emosi ku sudah naik,
karena tidak ada usaha Rayhan untuk mengerjakannya.